Ingat, Problematika Hidup Semua Orang Sama

Do you like this story and want to share with your friends?

Share

Tweet

Sebuah problematika hidup, ada suka maupun duka. Kedua hal tersebut selalu mengiringi setiap aktivitas kehidupan kita di dunia ini. Bukannya kita pasrah menghadapi hidup di dunia yang hanya "sementara" ini, tetapi kita harus tetap berjuang untuk menjadi yang terbaik bagi orang-orang yang kita cintai dan sebagai bekal untuk tabungan kita di kehidupan akhirat yang "kekal" nantinya.

Masalah demi masalah datang silih berganti seiring berjalannya waktu. Pernahkan Anda berpikir bahwa masalah atau problematika hidup Anda tersebut "hanyalah Anda yang mengalaminya?" Atau Anda berpikir sebaliknya, bahwa problematika Anda itu juga akan dan bahkan "sudah dialami oleh semua orang?" Hmm... sebuah situasi yang unik untuk dapat kita perhatikan bersama-sama. Tidak usah melihat problematika hidup yang sering kita tonton di Televisi atau surat kabar atau media online, tidak usah kita melihat problematika yang dialami para artis ibu kota. Penipuan, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, bunuh diri, dan tindakan-tindakan kejahatan nan sadis lainnya yang kita lihat bersama, di lingkungan sekitar kita pun problematika semacam itu sudah pernah kita lihat sendiri dengan atau tanpa mata telanjang kita bersama.

"Semuanya sudah dan bahkan akan mengalami suatu peristiwa yang tidak kita inginkan"

Kami tidak akan membahas panjang lebar mengenai problematika hidup yang hampir semua orang merasakan apa yang sudah pernah kita alami bersama, baik itu keadaan yang mengembirakan maupun sebuah kondisi yang menyakitkan. Cukuplah kami mengatakan bahwa, "Semuanya sudah dan bahkan akan mengalami suatu peristiwa yang tidak kita inginkan"

Solusinya adalah?

Sebenarnya bukanlah solusi yang kita harapkan, bukan pula jalan keluar agar setiap problematika pahitnya hidup yang akan kita hadapi tidak datang menghampiri kita. Permasalahannya adalah, "Sudahkan kita mengambil hikmah dan berpikir positif atas setiap problematika hidup yang kita hadapi?" Bukankah Tuhan telah bersikap adil kepada kita dengan ikut juga merasakan apa yang orang lain rasakan? Do the best for our life Yaah... lakukan yang terbaik untuk hidup kita! Jangan memandang sebuah kejadian pahit sebagai batu sandungan, tetapi jadikanlah hal itu sebagai batu loncatan kita untuk menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Hmm... sulit memang dan tak semudah apa yang kita pikirkan untuk melakukan hal ini. Namun sebuah kenyataan tersendiri bagi kita bersama, bahwa sulit BUKAN BERARTI tidak bisa dilakukan.

Proses, proses dan proses lah yang tak henti-hentinya kami tekankan kepada Anda dalam menjalani setiap peristiwa kehidupan kita. Kita pun sudah mengetahuinya bersama, bahwa proses butuh waktu. Tanpa sebuah proses kita tidak akan pernah menjadi seorang pribadi yang tangguh. Tanpa sebuah proses kita tidak akan pernah belajar. Tanpa sebuah proses pula kita tidak akan pernah berupaya untuk lebih meningkatkan mutu serta mind set atau pola pikir kita.

Coba sekarang Anda ingat kembali, suatu kejadian pahit yang pernah Anda alami sebelumnya, dimana Anda pernah ditipu seseorang (dalam hal apapun, baik dalam perdagangan maupun dalam kehidupan sehari-hari Anda). Lantas apakah Anda berpikir bahwa "berdagang" itu beresiko? lantas kemudian Anda enggan untuk berdagang lagi? Pernahkan Anda berpikir bahwa kejadian Anda tersebut "juga" pernah dialami orang lain?

Kami pun terkadang bertanya pada diri kami sendiri sebuah pertanyaan yang sama, "Apakah orang lain juga pernah mengalami apa yang kami alami ini?" Kami pun berusaha berpikir positif (walaupun kenyataannya sulit untuk dilakukan), menyikapinya dengan tenang dan tanpa emosi (karena keputusan yang diambil saat emosi adalah keputusan "setan"), dan berupaya untuk memperbaikinya kembali dengan berusaha untuk lebih berhati-hati dan TELITI di setiap transaksi perdagangan yang kami lakukan selanjutnya.

Bukankah ada hikmah dari kejadian di atas? Bukankah sebenarnya kita memiliki solusi sendiri untuk menyikapinya namun terkadang kita "bingung" harus melakukan apa, harus memulai kembali dari mana.

Saat Senang Orang Melupakan Syukur, Saat Pahit Orang Berdo'a

Begitulah problematika hidup. Ada kalanya senang dan ada kalanya sedih. Semuanya selaras seiring perputaran waktu yang singkat di dunia ini. Bagi mereka yang senang, terkadang masih ada sebagian dari mereka yang melupakan rasa syukur. Sebagian mereka terlena dengan kesenangannya itu, mereka lupa bahwa kesenangan itu datangnya dari Tuhan. Inilah yang terkadang membuat kita lupa akan nikmat yang telah Tuhan berikan pada kita semua. Coba lihat saat kita pahit, saat masalah demi masalah datang menghampiri kita, saat kesulitan terlalu berat untuk kita hadapi. Kita tak henti-hentinya berdo'a kepada Tuhan agar diberkan kemudahan dalam menghadapi semua permasalahan atau kepahitan itu. Adilkah kita? Saat senang kita melupakan syukur, sebaliknya saat pahir kita selalu berdo'a meminta kepadanya.

Sebuah lika-liku perjalanan hidup yang seharusnya kita hadapi dengan ikhlas dan semangat. Kami pun masih terkadang berpikir sulit untuk selalu berpikir positif menghadapi setiap kejadian menyakitkan dalam diri kami. Namun itulah hidup, selalu ada "bumbu-bumbu" yang akan menjadikan kita seorang pribadi yang kuat (jika kita tetap konsisten dengan sikap positif kita). Tanpa adanya kesulitan, tak akan ada kebahagiaan. Tanpa adanya kegagalan, tak akan ada yang namanya kesuksesan. Jadi, terimalah dengan sikap positif setiap kejadian buruk yang menimpa kita. Bukankah sekarang kita sudah berpikir, bahwa apa yang kita rasakan juga sudah pernah dan akan ikut juga dirasakan oleh orang lain? Berani memotivasi diri sendiri juga diperlukan agar kita bisa bersikap konsisten dan selalu mengingat kesalahan-kesalahan yang telah kita buat sebelumnya untuk kita perbaiki.

Terakhir dari kami, semoga artikel pembelajaran ini bisa menjadi sebuah jawaban besar atas setiap problematika hidup yang Anda jalani. So, berbahagialah Anda karena saat ini Tuhan masih memberi Anda berbagai macam masalah yang tak henti-hentinya, karena Tuhan telah mempersiapkan sesuatu di atas sana bagi hamba-Nya yang mau ikhlas dan tak putus asa serta mau menanggapi setiap permasalahan sebagai suatu cobaan/ujian dari-Nya.

NOTE: Apakah problematika hidup yang Anda alami juga pernah dialami oleh orang-orang di sekitar Anda? Bagikanlah pengalaman hidup Anda tersebut pada kotak komentar di bawah postingan artikel ini.